Menanti Imam Mahdi di Makkah (Bag.1)

Salah satu misteri dalam pelaksanaan ibadah haji yang tidak banyak disadari oleh umat Islam adalah peristiwa kemunculan Imam Mahdi dan proses pembaiatan terhadapnya di Makkah. Peristiwa akhir zaman ini terjadi selama berlangsungnya bulan haji, saat jutaan orang Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Baitullah. Hal ini pula yang sempat mengusik keingintahuan Kami selama melakukan ibadah haji pada musim haji tahun 1428 Hijriyah ini. Apalagi seorang Ustadz di tanah air yang sangat konsern dengan masalah tersebut mengirim surat elektronik kepada Kami agar selama bulan haji ini Kami juga memperhatikan tanda-tanda di sekitar Kami apakah tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi sudah tampak atau belum. Dalam beberapa kali pertemuan dengan Kami di tanah air, beliau telah menyampaikan tanda-tanda akan datangnya Imam Mahdi.Kami masih ingat tausiyah beliau, “Umur umat Islam tinggal beberapa tahun lagi. Kiamat akan segera tiba. Terlebih syarat-syaratnya sudah bermunculan dihadapan kita semua. ” Dalam Qur’an surat Muhammad ayat 8, Allah SWT berfirman, “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya. “

Tanda-tanda yang dimaksud salah satunya tercantum dalam hadits shahih Nabi SAW yang diriwayatkan Muslim dari ‘Umar bin Khaththab Radhiallaahu ‘anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Ibnu ‘Abbas, “Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian tinggal di gedung-gedung tinggi..”

Apa artinya dengan konteks zaman sekarang? “Sekarang ini, sudah banyak terjadi aneka kemaksiatan. Banyak dari hamba sahaya atau yang sekarang disebut sebagai pembantu, melahirkan anak dari hasil hubungan dengan majikannya, ” ujar Ustadz tersebut.

Lantas sudah banyak pula di zaman sekarang, orang-orang yang kekurangan pakaian (berpakaian namun tidak menutupi aurat) yang tinggal di gedung-gedung tinggi (apartemen), dan tingkah laku mereka sangat jahil dan tidak beda dengan penggembala kambing yang tidak terdidik.

Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan (kekuasaan di tangan anak-anak). Itu bisa berarti bahwa penguasa di rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orang tua. Atau, yang menjadi penguasa di masyarakat adalah para pemimpin yang berkarakter kekanak-kanakan, yakni mau menang sendiri, mengedepankan emosi, sewenang-wenang, dan sebagainya.

“Anak yang kurang ajar dan suka mengatur orangtua tidak cuma ada di Barat. Di negeri kita yang mayoritas Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. Seolah-olah anak itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya, ” ujarnya lagi.

Lalu tanda lainnya adalah maraknya pemutusan silaturahim antar sesama Muslim. “Manusia sekarang ini rajin menggunakan telepon untuk bisnis, namun jarang sekali menelepon orangtua atau sanak-saudara. Alasannya sibuk, cari duit. Padahal menurut Rasulullah, barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya serta diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah. Ini kan lucu dan terbalik. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus silaturahim, ” tambahnya lagi.

Kami ingat semua segala tausiyah beliau. Dan saat Kami berada di tengah jutaan jamaah haji yang menjadi tamu istimewa di Baitullah ini, tentu menemukan tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi bukan merupakan perkara yang mudah.

Allah SWT sejak mengutus Rasulullah SAW telah menyatakan bahwa umat Nabi Muhammad SAW merupakan umat akhir zaman. Jadi, pengertian akhir zaman itu sudah berlaku sejak diutusnya Nabi Muhammad SAW yang membawa Risallah Sempurna dan Terakhir, hingga hari kiamat. Kita ini tengah berada di dalam masa akhir zaman, yang tidak seorang pun tahu persis kapan kiamat itu datang.

Terbagi Lima

Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima. Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah SAW masih hidup. Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali. Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan ‘adhan), yaitu masa setelah wafatnya Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924). Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator atau penguasa yang zalim). Dan kelima, masa kembalinya sistem khilafah.

“Kita sekarang, umat Islam saat ini, tengah berada di dalam masa maalikan jabariyan atau penguasa yang zalim atau diktator. Umat Islam walau berjumlah banyak tetapi tidak memiliki kekuatan riil. Banyak tetapi seperti buih di lautan yang bisa dnegan mudah diombang-ambingkan oleh musuh-musuh Allah, ” ujarnya.

Kezaliman ini, sesuai dengan sunatullah, tidak akan berlangsung abadi. Ada sebagian umat Islam yang akan bangkit dan memimpin perlawanan terhadap kediktatoran tersebut. Hingga umat Islam akan berhadap-hadapan dengan musuh agama Allah yang sejati yakni kaum Yahudi. Kita akan berperang habis-habisan melawan Yahudi dan kemenangan akan didapat umat Islam. Yahudi akan hancur, bahkan Yahudi akan terus diburu hingga pohon-pohon dan batu pun berbicara, “Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang bersembunyi!”

Seluruh pohon dan tumbuhan akan menunjukkan tempat persembunyian Yahudi kecuali satu pohon, yakni pohon gharqad yang merupakan pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.(m/bersambung)

Sumber : Catatan Haji Eramuslim 1428H

2 Tanggapan to “Menanti Imam Mahdi di Makkah (Bag.1)”

  1. aboutmiracle Says:

    salam…

    sebelum kedatangan Mahdiyul Muntazar, maka akan didahului dengan kedatangan Fata At Tamimi, Pemuda Bani Tamim ( satria piningit ) yang akan mendapat kekuasaan di TIMUR dan pemegang Panji2 Al Mahdi. Maka darinya diserahkan kekuasaan itu kepada Al Mahdi dalam hanya satu malam. Kenapa satu malam? Karena Tapak pemerintahan Al Mahdi sudah dibuat terlebih dahulu oleh Fata At Tamimi. Fata At Tamimi jugalah yang memiliki 313 lelaki yang disebut oleh Rasulullah sebagai AL IKHWAN…

    here’s the hadeets…

    ~ From Ibnu Umar r.a. that Rasulullah (pbuh), whilst holding the hand of Sayidina Ali, said: “It will emerge from this sulbi (basis of descendance), a man who will fill the earth with justice (Al Mahdi). And so, when you are convinced of such, you must endeavour to be with the Prince of Bani Tamim. Verily he comes from the East and he is the holder of the standards of Al Mahdi.” (Narrated by At-Tabrani)

    silakan kunjungi juga blog saya…

  2. hariyanto27 Says:

    KHUTHBAH SHALAT ‘IDUL ADHHA
    Tahun 1428 H / 2007 M
    Oleh ALJABIR
    PEMIMPIN AKHIR ZAMAN

    Allaahu Akbar ….9 x, Allaahu akbar kabira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiila, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allaahu akbar wa lillaahil hamd Alhamdulillaahilladzii arsala rasuulahu bil hudaa wa diinil haq, liyuzhhirahuu ‘alad diini kullihii walau karihal musyrikuun. Ashhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah wa ashhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh. Allahumma shalli wa sallim wa baarik ’alaa saiyyidinaa Muhammad, wa ’alaa aalihii wa shahbihii ajma’iin.

    Amma ba’du, fayaa ‘ibaadallaah, ittaqullaaha haqqa tuqaatih wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun. Yaa aiyyuhalladziina aamanuu, athii’ullaaha wa athii’ur rasuula wa ulil amri minkum; fa in tanaaza’tum fii syai-in farudduuhu ilallaahi war rasuuli inkuntum tu`minuuna billaahi wal yaumil aakhir; dzaalika khairun wa ahsanu ta`wiila. Qaalallaahu ta’aala fii kitaabihil kariim, A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim
    Tiadalah mereka menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Quran itu. pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu sesungguhnya telah datang Rasul-Rasul Tuhan kami membawa yang hak, Maka Adakah bagi kami pemberi syafa’at yang akan memberi syafa’at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?. Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah lenyaplah dari mereka Tuhan-Tuhan yang mereka ada-adakan.

    Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
    Dikumandangkan kepada kamu sekalian Pemberitaan yang dari Tuhanmu ini, supaya kamu mengetahui bahwa sekalian umat manusia ini sedang menunggu kedatangan seorang anak manusia yang ianya memerintah dikerajaan Bumi Allah ini dengan Kalam Tuhannya. Semua manusia menunggu kedatangan seorang anak manusia yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Semua manusia menunggu seorang anak manusia yang dapat menyatukan semua manusia dimuka bumi ini dengan menjalankan apa yang mereka sangka adalah suatu kebenaran.

    Sebahagian manusia menunggu kemunculan Imam Mahdi yang sangat mereka yakini Imam Mahdi akan memimpin mereka memerangi orang kafir. Sebahagian manusia menunggu turunnya ‘Isa dari langit yang sanggup membunuh Almasihud Dajjal. Sebahagian manusia menunggu kedatangan sang Ratu Adil sehingga memerintah Indonesia ini dengan adil. Ada yang menunggu reinkarnasinya sang Buda Sidarta Gautama sehingga bumi dipenuhi dengan keindahan budi pekerti. Ada yang menunggu Kresna kembali meluncurkan anak panahnya yang sanggup menembus jantung dan hati orang-orang yang durjana. Dan banyak nama lagi yang ditunggu manusia di muka buni ini.

    Semua nama yang kamu tunggu-tunggu itu tak lain tak bukan adalah nama Allah yang menciptakan langit dan bumi dan yang ada diantara keduanya, bahkan yang menciptakan dirimu, bahwa dengan namaNya aku menyampaikan kepadamu sekalian salam dari Tuhan yang Maha Penyayang. Dengan kasih sayang Tuhanmu, maka aku datang kehadapanmu sekalian menyampaikan apa yang dari padaNya, supaya kamu mau bersatu dalam kasih sayang Tuhan.

    Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
    Aku datang kepadamu untuk mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga tidak ada yang membantah melainkan orang-orang kafir. Aku datang bukan memerangi orang kafir seperti yang kamu kata orang lain adalah orang kafir, sehingga berusaha kamu dengan berbagai cara membunuh, memfitnah bahkan mengusir orang dari kediamannya yang ini sangat dilarang oleh Alqur`an namun kebanyakan kamu menyangka ini adalah perbuatan yang mulia. Kebanyakan kamu mengikuti langkah syaithan yang memandang baik perbuatan yang buruk dan sebaliknya memandang buruk perbuatan yang baik.

    Aku datang kepadamu untuk mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga nyata Dajjal yang selama ini bersembunyi dengan kebohongan-kebohongan dalam agama. Maka setelah nyata Dajjal, mudah-mudahan para pengikutnya mau diajak kepada agama Allah. Mereka membuat kebohongan dengan mengatakan: “taqwalah kamu kepada Allah dan Rasul” sehingga samar entah siapa yang mau diikut karena Rasulnya tidak ada lagi. Akhirnya mereka hanya berpedoman dengan ilmu, amal, ibadah, yang telah mereka perbuat sedari nenek moyang mereka. Jika ada yang berbuat tak seperti ilmu, amal, dan ibadah, yang mereka perbuat, maka difatwakanlah sesorang tersebut kafir atau sesat atau dengan kalimat-kalimat keji lainnya.

    Aku datang kepadamu untuk mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga ketika aku mengumandangkan sama seperti apa yang dikumandangkan pendahulu-pendahulu sebelumku yaitu pewaris Nabi-Nabi: “taqwalah kamu sekalian kepada Allah dan Rasul”, maka orang yang beriman sangat mengetahui siapa yang diikutinya. Mereka tidak menyombongkan diri dengan ilmu yang telah dituntutnya, tidak menyombongkan diri dengan amal yang telah diperbuatnya, tidak menyombongkan diri dengan ibadah yang dikhidmatkannya, dengan kekuasaan yang sedang dijabatnya, dengan harta hasil usahanya, dsb. Bahkan mereka berserah diri, menundukkan diri, taslim, Islam, seraya berikrar dengan lisannya: “Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaah” “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah”.

    Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
    Aku datang kepadamu untuk mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga setelah kamu mengikutiku, maka kamu akan berbuat dengan apa yang disenangi Tuhanmu. Kamu akan sangat segan dan takut berbuat apa yang dilarang Tuhanmu, begitulah akhirnya orang-orang yang beriman mempunyai budi pekerti yang indah dan luhur sesuai atas petunjuk Allah dan Rasul, bukan hanya sekedar dengan petunjuk akal nafsu yang selama ini diperolehnya dari yang diketahuinya.

    Aku datang mengumandangkan Kalam Tuhan, sehingga tersentuhlah hati orang-orang yang mencari kebenaran. Tersadarlah mereka dari apa yang selama ini mereka perbuat. Orang lalai tersadarkan bahwa sia-sia apa yang mereka perbuat sedang mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat yang sebaik-baiknya. Bahkan masuk neraka bagi orang-orang yang shalat, ketika dikumandangkan Alqur`an mereka masih mengatakan: “sebelumnya ini sungguh telah datang Rasul-Rasul Tuhan kami dengan membawa kebenaran”. Pada hal aku tidak pernah mengatakan dulu belum pernah datang Rasul, bahkan aku membenarkan Rasul-Rasul terdahulu yang mereka juga mengumandangkan seperti apa yang aku kumandangkan sekarang ini kepadamu. Namun orang lalai sedari dulunya marah ketika diberi peringatan dengan Kalam-Kalam Tuhan. Mereka tetap bertahan dengan apa yang yang mereka dapatkan dari nenek-nenek moyang mereka menyembah walaupun nenek moyang mereka tidak sekalipun mau berfikir melainkan hanya dogma-dogma dan tidak pernah mendapatkan petunjuk dari Allah melainkan thagut dengan iming-iming surga.

    Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
    Thagut dengan si Dajjalnya membuatkan dogma dan iming-iming kepada pengikutnya, mudah-mudahan kita mendapat syafaat di yaumil akhir kelak pada seiap khuthbah Jum’at atau ketika mereka berpidato dsb. Padahal tidak berhak mereka mendapat syafa’at melainkan orang yang telah mendapatkan janji dari sisi Tuhan yang Pengasih. Thagut dan si Dajjalnya membuatkan dogma dan iming-iming kepada pengikutnya bahwa jika mereka mengamalkan amalan shalih seperti apa yang diamalkan salama ini mereka akan masuk surga. Padahal Apakah kamu menyangka bahwa kamu masuk surga sebelum didatangkan apa yang didatangkan kepada orang sebelum kamu, sehingga Rasul dan orang-orang yang percaya bersamanya berkata: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ketahuilah, pertolongan Allah amat dekat.

    Sungguh mereka merugikan diri mereka sendiri dengan mengikuti dogma-dogma thagut, iming-iming Dajjal yang dengan fitnahnya yang paling populer :
    • Rasul tidak ada lagi, padahal dengan keberadaan Rasul ditengah-tengah kamu itulah sebagai syarat bahwa ada surga sebagai cita-cita orang berakal.
    • Wahyu tidak ada lagi, supaya ketika aku kumandangkan Wahyu Ilahi, Kalam Allah, Alqur`an kamu membantahnya dengan ilmu, amal dan ibadah.
    • Pemimpin tidak wajib dipatuhi, sehingga kamu membuat kerusakan dimuka bumi Allah ini dengan kedok beramal shalih.

    Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.
    Wahai orang-orang yang lalai, sungguh kamu telah merugikan dirimu sendiri dan sis-sialah, rusak binasalah apa yang selama ini kamu ada-adakan ketika aku sampaikan kepada kamu sekalian pemberitaan kebenaran Alqur`an ini kamu masih dilalaikan dengan mengatakan: “Dulu telah datang Rasul-Rasul Tuhan kami membawa kebenaran”. Lenyaplah dari mereka Tuhan-Tuhan yang mereka ada-adakan dengan mentiadakan Rasul setelahnya dan mentiadakan Pemimpin yang dipatuhi. Mereka mengada-adakan Tuhan yang namanya Allah tapi mentiadakan Rasul dan Pemimpin, padahal Tuhan memang ada yang namanya Allah, terbukti dengan didatangkannya Rasul untuk memimpin manusia dimuka bumi Allah ini. Jika penduduk negri ini beriman dan bertaqwa, niscaya Kami akan bukakan ke atas mereka keberkatan dari langit dan bumi, namun mereka masih meragukan bahkan mendustakan, maka Kami ‘adzab mereka dengan isu pemanasan global disebabkan perbuatannya yang meragukan dan mendustakan.
    Aku undang Ratu Balqis, Pemimpin negri ini, dengan Kalam Tuhan:

    Innahuu min sulaimaana wa innahuu bismillaahir rahmaanir rahiim.
    Allaa ta’luu ‘alaiyya wa`tuunii muslimiin.

    Sesungguhnya surat itu dari SuIaiman dan sesungguhnya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
    Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang Islam.”

    namun yang datang hanya intel-intelnya.
    Allaahu akbar … Allaahu akbar … Allaahu akbar … wa lillaahil hamd.

    Baarakallaahu lii wa lakum fil qur`aanil ‘azhiim. Wanafa’anii wa iyyakum bimaa fiihi minal aayaati wadzdzikril hakiim. Wataqabbala minnii wa minkum tilaawattahu, innahu huwas samii’ul ‘aliim. Aquulu qauli hadzaa, fastagfiruuh, innallaaha gafuurur rahiim.

    KHUTBAH ke-2

    Allaahu akbar …7 x kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhaanallaahi bukratan wa ashiila. Alhamdulillaahilladzii anzala ‘alaa ‘abdihil kitaaba wa lam yaj’allahu ‘iwaja.
    Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu rasuuluh.
    Allaahumma shallii wa sallim wa baarik ‘alaa saiyyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihii wa ashhaabihii ajma’iin.
    ‘amma ba’du fa yaa ‘ibaadallaah : ittaqullaaha mastatha’tum, wa saari’uu ilaa magfiratir rabbil ‘aalamiin.
    Fa qaala ta’aala : innallaaha wa malaa-ikatahuu yushalluuna ‘alannabiyy, yaa aiyyuhalladziina aamanuu shalluu ‘alaihi wa sallimu tasliimaa.

    Allaahumma shallii wa sallim wa baarik ‘alaa saiyyidinaa Muhammad, saiyyidil mursaliin, wa ‘alaa aalihii wa ashhaabihii wa azwaajihii wa dzurriyyatihii ajma’iin. Wardhallaahumma ‘alaa arba’atihil khulafaa-ir raasyidiin, Abii bakrin wa ‘umara wa ‘utsmana wa ‘aliy, wa ‘alaa baqiyyatish shahaabati wattaabi’iin, wa taabi’it taabi’iin waman tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin, wa ‘alainaa birahmatika yaa arhamar raahimiin.

    Allaahummashlih wulaati jamii’il muslimiin, wanshuril islaama wal muslimiin, wa ahlikil kafarati wal musyrikiin, wa a’li kalimatika ilaa yaumid diin.
    Allaahummagfir lil muslimiina wal muslimaat, walmu`miniina wal mu`minaat, al ahyaa-i minhum wal amwaat, innaka samii’un qariibun mujiibud da’waat, wa yaa qaadhiyal haajaat. Rabbanaa aamannaa bimaa anzalta wattaba’nar rasuula faktubnaa ma’asy syaahidiin.

    ‘ibaadallaah. Innallaaha ya`murukum bil ‘adli wal ihsaan, wa iitaa-idzil qur`baa wa yanhaa ‘anil fahsyaa-i wal munkari wal bagy. Ya’iizhukum la’allakum tadzakkaruun, fadzkurullaaha yadzkurkum wad’uuhu yastajiblakum wa ladzikrullaahi akbar. Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

    SERUAN PEMIMPIN AKHIR ZAMAN….. AL MAHDI,,,, DIA-LAH MUHAMMAD UTUSAN ALLAH

    ALI IMRAN 31
    “JIKA BENAR KAMU MENCINTAI ALLAH, IKUTILAH AKU”
    Qs. 4 An – Nisa 59
    Wahai orang-orang yang beriman, taatilah ALLAH, dan taatilah Rasul ( Nya ), dan ULIL AMRI diantara kamu.
    Kemudian :
    Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada ALLAH ( Al Quran ) dan Rasul ( Sunnah Nya ). Jika kamu benar-benar beriman kepada ALLAH dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama ( bagimu ) dan lebih baik akibatnya.
    QS. 4 An Nisa 164
    Dan ( Kami telah mengutus ) Rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka ke padamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara langsung dengan Musa.
    QS. 14 Ibrahim 1
    Al Qur’an diturunkan kepada manusia untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju alam yang terang benderang ( cahaya yang terang )
    Qs. 72 Al – Jinn 16
    “Jikalau mereka tetap berjalan lurus diatas jalan Allah ( Agama ISLAM ) benar-benar kami akan memberi kepada mereka nikmat yang besar.
    Qs. 36 Ya Sin 17.
    17. Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas”.
    QS. 36 Ya Sin 21
    “Ikutilah orang yang tiada meminta balasan kepadamu, dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.
    QS.3 Ali Imran 164
    164. Sungguh Allah Telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
    QS. 4 An Nisa 165
    Tidak ada alasan untuk membantah Allah (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
    DASAR JANJI SETIA
    QS.48 Al Fath 10
    QS. 2 Al Bagorah 80,81,82
    “ Sudahkah kamu mengambil janji di sisi Allah?”
    QS. 48 Al – Fath 10
    Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia ( Bai’ah) kepada kamu, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. “ Tangan Allah diatas tangan mereka “. Maka barang siapa yang melanggar janjinya, niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri. Dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar.
    QS. 16 An – Nahl 89
    (Dan ingatlah) akan hari ( ketika ) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan kami datangkan kamu menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan kami turunkan kepadamu Al kitab ( Al Qur’an ) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
    QS. 33 Al – Ahjab 46
    Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi
    QS. 46 Al – Ahgaf 31
    Hai kaum kami; terimalah ( seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan ber imanlah kepada Nya, niscaya Allah mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
    QS. 46 Al – Ahqaf 32
    Dan orang yang tidak menerima ( seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.
    QS. 5 Al Ma’idah 7
    Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjiannya yang telah diikatNya dengan kamu, ketika kamu mengatakan “ Kami dengar dan kami taati “. Dan bertaqwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu)
    QS 16 An – Nahl 91
    Dan tepatilah perjanjian apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah ( mu ) itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan ALLAH sebagai saksimu ( terhadap sumpah-sumpah itu ). Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat.
    QS 5 Al – Maidah 3
    Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhoi Islam itu jadi agama bagimu.
    QS 2 Al – Baqoroh 208
    “ Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan “
    ( ISLAM KAFFAH )


Tinggalkan komentar